Magang sebelum memulai beternak

www.sentralternak.com, Magang kerja adalah istilah yang sangat popular di kalangan pelajar, mahasiswa, istansi atau perusahaan. Memang magang identik dengan mencari tau dan mencari pengalaman sebelum menekuni bidang tertentu. Magang kerja adalah harga mati bagi yang ingin sukses usaha yang akan didirikannya.

Tidak bisa dipungkiri akan manfaat dari kegiatan magang kerja. Hampir semua orang yang suskes kariernya didahului dengan kegiatan magang kerja. Seorang sopir saja dulunya adalah seorang kondektur, seorang direktur bisa jadi dulunya karyawan biasa, seorang dokter sebelum praktek mengobati orang juga perlu magang sampai sekitar dua tahun lebih, bahkan seorang konglomeratpun bisa jadi dulunya seorang pekerja biasa. Mengapa mereka sampai bisa berhasil? Tak lain adalah karena tawakkal mereka dan kerja keras mereka dalam dalam proses kerja keras mereka pasti melalui kegiatan magang kerja. Setelah memahami arti kerja yang sebenarnya dan mampu menangkap peluang baru mereka berani untuk membuka usaha sendiri dan menciptakan peluang usaha baru.

Sewaktu masih menyandang gelar mahasiswa, kami tidak menyia-nyiakan waktu untuk magang asal dana menunjang. Program magang kerja di kampus dapat berupa magang itu sendiri dalam arti sebenarnya, pada waktu praktikum di lapangan, waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL), Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau juga ketika mengerjakan skripsi. Semua tak luput dari kegiatan magang. Karena semua yang dihadapi adalah objek baru dan kita belum pernah terjun sebelumnya.

Kendala yang menghambat

Rasa malu dan gensi sering menjadi kendala utama bagi seseorang untuk mengikuti kegiatan magang. Mengapa? karena kegiatan magang kerja tak lain hanyalah membuang-buang waktu dan uang saja dan juga tidak ada hasil yang bisa dirasakan langsung. Apalagi bagi sebagian pelajar atau mahasiswa tentu ini adalah pertaruhan harga diri. Bagaimana tidak, di sekolah atau di kampus mereka seolah seorang borju (pakai sepatu berkaoskaki, celana dan baju yang selalu rapi, bawa tas atau bahkan laptop) tapi ketika mereka magang khusunya dunia peternakan mereka harus memanggul pakan, memandikan sapi, memerah sapi, atau maaf membersihkan kotoran ternak. Tentu ini adalah suatu hal yang bertolak belakang dengan keinginan mereka.

Di samping itu juga yang akan menyuruh kita pada kegiatan magang ini adalah ‘maaf’ lulusan yang berada di bawah level kita. Pernah suatu kali kami mengikuti praktikum salah satu mata kuliah ilmu peternakan dengan metode kunjungan lapangan (Field trip). Kami melaksanakan praktikum ini di pasar hewan dan kita tahu siapa penghuni pasar hewan yang tak lain adalah ternak itu sendiri, calon pembeli ternak dan para blantik ternak. Muncul perkataan dari salah seorang blantik: “mau jadi blantik aja kok pakai kuliah”?

Sebenarnya kalimat itu sangat mengganggu pikiran kami dan sangat meremehkan keberadaan kami. Tapi kami tetap kebal telinga, prinsip kami adalah belajar ilmu yang tidak salah dan hambatan pasti datang menghadang. Akhirnya kamipun selesai dan pulang dari kegiatan praktikum tersebut dengan membawa oleh-oleh ilmu yang mungkin para blantik tidak mengetahuinya yaitu kemampuan menaksir umur ternak terutama ternak sapi dan menaksir berat badan sapi dengan bantuan pita ukur yang dipadukan dengan rumus penduga berat badan. Ada hasilnya bukan?

Ada cerita lain yang tak kalah serunya menurut kami. Kami magang kerja dalam mengisi liburan semester di daerah kabupaten Blitar, yang kita ketahui bersama kabupaten Blitar adalah salah satu sentra unggas terbesar Jawa Timur selain Kediri dan Tulungagung. Apakah anda mengetahui kegiatan kami di sana? ya, mulai kerja memandikan sapi, memerah sapi, mencampur pakan sapi, memberi pakan sapi, mencuci tempat minum ayam, manggul pakan ayam satu sak (±50 kg), ngambil telur, membersihkan telur, dan pekerjaan lainnya. Anda tahu siapa yang menyuruh kami? ya seorang yang levelnya jauh di bawah kami, tapi kami tetap mematuhi perintahnya karena kami butuh ilmu daripada mengedepankan rasa malu.

Jangan lupa hasil dari kegiatan magang kerja adalah anda akan mendapat ilmu baru dan akan mampu membaca celah atau peluang usaha yang bisa diciptakan kemudian. Yakinlah ilmu dilapangan kadang tidak sama dengan ilmu yang ada di buku. Banyak sudah bukti akan hal itu. Intinya manfaat yang diperoleh jauh lebih banyak daripada sisi ruginya. Anda masih belum percaya? Cobalah anda mempraktekan kedua perbedaan tersebut dan anda pasti bisa merasakan perbedaannya.

Untuk calon peternak baru, atau yang mau terjun dalam usaha bisnis ternak, atau peternak yang ‘sering’ mengalami kegagalan dalam usahanya tak ada salahnya kalau anda meluangkan waktu untuk magang kerja ke sana ke kemari guna menimba ilmu. Setelah cukup pengalaman dan modal sudah terkumpul kini saatnya anda mengaplikasikan ilmu yang sudah anda dapatkan. Saatnya untuk unjuk kebolehan dan menciptakan kreasi, inovasi dan sejumlah peluang usaha baru. Ingatlah akan peribahasa : Malu bertanya akan sesat di jalan, tapi kebanyakan bertanya juga kurang baik. Semoga bermanfaat *(SPt)

Silahkan mengcopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com

One comment

  1. Saya tinggal di Sidoarjo, mohon petunjuk di mana ya saya bisa magang menimba ilmu penetasan DOC atau barangkali saya diperkenankan magang di sentral ternak sendiri, atau barangkali kapan ya sentral ternak mengadakan pelatihan murah, saya insya Allah ingin ikutan sebagai peserta.

    insyaallah kalau ada peluang akan kami umumkan di web kami. trims

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *