Ayam Lokal Indonesia

Ayam Buras (Kampung/Sayur) Ayam buras merupakan salah satu ayam asli Indonesia. Sejak lama sistem pemeliharaan ayam ini dilakukan secara tradisional (ekstensif), tetapi akhir-akhir ini telah digalakkan usaha pemeliharaan secara semi intensif maupun intensif (INTAB).

Warna bulu ayam buras sangat beragam dan bulu ayam jantan warnanya lebih bagus, kulit berwarna kuning pucat. Jenis ayam ini mudah dibedakan dari ayam ras berdasarkan warna bulunya yang beraneka ragam, sosoknya yang lebih kecil, dan penampilannya yang lebih lincah. Ayam ini telah tersebar luas ke pelosok nusantara.

Pada umur yang sama jenis ayam ini mempunyai bobot yang lebih rendah dari ayam ras. Dengan pemeliharaan yang intensif pada umur satu bulan bobot ayam kampung baru mencapai 150 gram. Namun, pada umur 4 bulan bobotnya bisa mencapai sekitar 1000 – 1300 gram. Produksi telur rata-rata per tahun 105 – 115 butir dengan berat rata-rata 43 gram per butir.

Ayam Kedu

ayam kedu, kedu hitam, hiasAyam kedu dianggap sebagai ayam asli Indonesia, atau setidaknya sebagai ayam local. Sesuai dengan namanya, ayam ini banyak di jumpai di daerah Kedu, lebih tepatnya di desa Kedu, kecamatan Kedu, kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Berdasarkan warna bulunya, ayam kedu dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu ayam kedu hitam, kedu putih, dan kedu campuran (warna bulu blorok, lurik, dan lain-lain). Dari ketiga jenis ayam kedu tersebut yang paling disenangi adalah ayam kedu hitam.

Bentuk tubuhnya bulat lonjong. Jengger pada ayam jantan adalah tunggal bergerigi 5-7 buah dan berdiri sedangkan pada betina jengger lebih kecil. Pial dan jengger yang semula hitam berubah menjadi merah setelah mencapai umur 1 – 1.5 tahun. Ayam kedu merupakan jenis ayam dwiguna yang menghasilkan daging dan telur. Rerata berat badan ayam jantan pada umur 36 bulan mencapai 900-1000 gram, sedangkan ayam betina 850 gram. Berat jantan dewasa mencapai 2500 gram dan betina dewasa 1750 gram. Ayam kedu mulai bertelur setelah berumur 6 bulan. Produksi telur rata-rata per tahun 190-210 dengan berat 40-45 gram per butir.

Ayam Nunukan

ayam nunukanMerupakan ayam lokal yang juga disebut ayam tawau. Seperti ayam kedu, ayam nunukan juga diberi nama berdasarkan nama daerah Nunukan yang terletak di Pulau Tarakan, Kalimantan Timur. Kekhasan ayam nunukan terutama terlihat pada ayam jantannya. Ayam nunukan jantan mempunyai sosok yang besar, tegap, tetapi terlihat kurang gagah karena bulu sayapnya dan ekornya tidak tumbuh sempurna. Bulu ekornya kelihatan pendek sehingga tampak seperti terpotong (bukung dalam bahasa jawa).

Berbeda dengan yang jantan, bulu sayap dan ekor ayam nunukan betina tumbuh sempurna. Warna bulunya kuning agak kecoklatan atau kombinasi dari warna-warna tersebut. Berat badan ayam jantan dewasa dapat mencapai 4 kg, sedangkan betina dewasa 1,9 kg. Untuk petelur biasanya dipilih ayam betina yang mempunyai bulu ekor panjang karena daya bertelurnya lebih tinggi. Umur pertama kalu bertelur kurang dari 5 bulan. Produksi telur rata-rata per tahun 130 – 150 butir dengan berat 47,5 gram per butir.

Ayam Pelung

ayam pelung, ayam pedaging, ayam hiasAyam pelung merupakan ayam lokal yang dibudidayakan di Cianjur, Jawa Barat, kemudian menyebar ke daerah lain. Ayam ini banyak dibudidayakan sebagai ayam hias atau kesenangan karena kokok suaranya yang panjang, berirama, nyaring dan enak didengar. Kokok suaranya akan menjadi bagus dan nyaring setelah ayam jantan berumur lebih dari satu tahun.

Ayam pelung memiliki tubuh lebih besar dibanding dengan ayam kampung sehingga cocok dikembangkan sebagai tipe pedaging. Berat badan dewasa mencapai 1,9 kg, sedang betina dewasa 1,7 kg. ayam betina pertama kali bertelur pada umur kurang dari 5,5 bulan. Produksi telur hanya berkisar 110 – 120 butir per tahun dengan berat telur 40-42 gram per butir. *(SPt)

Anda dapat mengcopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com

5 Comments

  1. Dear, saya ingin beternak ayam kampung/pedaging, di mana saya bisa mendapatkan bibit ayam pelung dan ayam kedu atau bakal indukan, domisili Makasar, terimakasih

    Mohon maaf kami belum mempunyai informasi penyedia bibit ayam pelung atau kedu. Untuk bibit ayam kampung bisa menghubungi bag. pemasaran kami. trims

  2. berapa harga ayam pelung dan ayam kedunya per ekor untuk anakan sepasang. untuk pembelajaran disekolah kami. thanks 081938645231-pras

  3. Boleh beli eceran (beberapa ekor) saja? Buat usaha sampingan. Thanks.

    Mohon maaf, kami hanya menjual DOC (bibit) saja dan minimal order pembelian pada kami 500 ekor. trims

  4. salam
    dimana yah bisa dicari DOC jenis ayam kedu atau nunukan yang dijadikan sebagai ayam kampung petelur. terima kasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *