Sebelum menjalankan usaha bisnis peternakan terutama bidang produksi, hendaklah mempelajari dulu prinsip-prinsip etika bisnis. Tujuan mempelajari nya tidak lain agar usaha yang dijalankan sesuai dengan prosedur, tidak merugikan diri sendiri atau orang lain, serta tidak mengganggu pihak lain. Sebenarnya sudah banyak yang mempelajarinya, namun seiring berjalannya waktu karena sudah sibuk mengurusi kegiatan usahanya, para pelaku usaha peternakan mulai mengabaikan kondisi lingkungan sekitar. Lama-kelamaan lingkungan sekitar memandang sikap pengusaha sudah mulai acuh sehingga mulai memunculkan konflik sosial.
Usaha beternak membutuhkan dukungan dari beberapa pihak karena beternak adalah kegiatan usaha yang menghasilkan limbah (kotoran) sehingga akan menimbulkan masalah sosial jika tidak bisa ditangani dengan baik. Munculnya protes sampai tindak anarkis adalah bentuk protes warga masyarakat terhadap usaha ternak yang sedang berjalan. Sebagai insan sekaligus pelaku usaha peternakan yang bijak harus pandai-pandai membaca situasi agar tidak sampai terjadi hal-hal yang merugikan usaha kita.
Berikut akan kami sampaikan beberapa kasus ‘protes’ dalam usaha peternakan baik dari dalam intern maupun ekstern. Harapannya, dengan mengenali beberapa kasus protes, kita bisa lebih cepat melakukan tindakan pencegahan, melakukan tindakan evaluasi, serta menangani masalah secara bijak.
Kasus Protes Keluarga
Dalam suatu kesempatan BIMTEK (Bimbingan Teknis) pernah kami sampaikan, dukungan keluarga ini sangat penting. Jangan sampai menjalankan sebuah usaha tapi salah satu pihak (suami, istri, anak) ada yang tidak setuju karena ini akan membahayakan keberlangsungan usaha. Kami sampaikan bahwa nanti jangan-jangan yang mengganggu ternak kita adalah orang-orang dekat kita seperti tindakan meracuni ternak, menjualnya secara sembunyi-sembunyi, tidak perhatian, melaporkan ke aparat setempat dan sebagainya. Mana mungkin orang-orang dekat kita berbuat seperti itu? sangat mungkin karena ketika seseorang jika sudah tidak suka, maka akan melakukan perbuatan-perbuatan jahat yang bertujuan merusak serta menggagalkan usaha kita.
Kasus Protes Tetangga
Memberitahu tetangga sebelum beternak tentu hal yang baik dilakukan untuk menghindari protes tetangga di tengah berjalannya usaha nantinya. Tidak berhenti sampai disitu, ketika usaha sedang berjalan pun jangan lupa untuk menanyakan kembali kepada tetangga perihal limbah yang ditimbulkan. Lebih sering duduk bersama untuk membicarakan hal ini (limbah). Siapa tau dari sering ngobrol timbul ketertarikan tetangga pada usaha yang sama meskipun komoditinya beda. Dengan keikutsertaan tetangga mengikuti jejak kita dalam beternak, maka resiko protes tetangga akan bisa diminimalisir seminimal mungkin. Dengan sering ngobrol juga mungkin bisa menjadi solusi yang saling menguntungkan seperti pemanfaatan limbah kotoran sebagai biogas.
Kasus Protes Warga
Pihak keluarga atau tetangga lapor ke RT/RW kemudian ke pihak aparat desa perihal usaha kita yang dinilai menimbulkan pencemaran lingkungan. Pihak aparat desa pun biasanya ingin mengupayakan penyelesaian secara kekeluargaan dengan mengundang pelaku usaha ternak dengan beberapa perangkat desa serta beberapa warga. Kalau pelaku usaha menyadari kesalahannya maka urusan selesai dan dicari solusi penyelesainnya. Akan tetapi jika pelaku usaha tidak mengakui kesalahannya maka tidak menutup kemungkinan akan memantik protes warga berupa perusakan atau bahkan sampai pembakaran tempat usaha. Tentu hal ini sangat tidak kita inginkan bukan?
Beberapa tips agar meminimalkan protes :
• Mencari dukungan mulai dari pihak keluarga sendiri, tetangga, dan masyarakat sekitar
• Mengurus izin usaha secara legal, supaya jika terjadi sesuatu bisa diselesaikan secara hukum
• Membuat kelompok ternak atau paguyupan yang di ketahui dan disahkan oleh perangkat desa atau dinas terkait
• Mengupayakan usaha ternak yang ramah lingkungan dan kreatif
• Hindari menyewa ‘preman’ atau aparat keamanan atau rekanan pejabat sebagai bodyguard usaha kita yang memang jelas melanggar aturan karena hal tersebut tidak menyelesaikan masalah, malah akan memantik masalah lain yang lebih rumit
• Membagi manfaat jika ada keberhasilan usaha misal berbagi sedikit hasil panen atau memberi diskon khusus kepada tetangga yang membeli hasil panen kita
• Tetap mendengar keluhan sekecil apapun dari lingkungan sekitar dan mencari jalan keluar terbaik dengan musyawarah
Anda bisa membagikan tulisan berikut kepada siapapun dengan menyebut sumbernya www.sentralternak.com Semoga bermanfaat. (S.Pt)