Faktor Penentu Penetasan

mesin tetas, mesin penetas telur, telur menetas, penetas telurMesin penetas merupakan alat buatan manusia sebagai duplikat induk buatan. Cara kerja mesin ini sama persis tingkah laku induk betina selama mengerami telurnya. Akan tetapi alat ini mempunyai kelebihan yaitu mampu menetaskan telur dalam jumlah banyak pada saat dan waktu yang bersamaan. Akan tetapi ada hal-hal yang perlu mendapat perhatian khusus selama proses penetasan berlangsung, diantaranya :

1. Sumber panas

Sumber panas dalam mesin harus terbebas dari gangguan selama proses berjalan. Apabila mesin penetas masih menggunakan sumber panas dari minyak tanah maka perlu diusahakan pengontrolan minyak tanah dan nyala apinya. Apabila sudah menggunakan listrik sebagai sumber panas maka perlu cadangan energi seperti diesel, generator atau jen set.

2. Air

Air sangat dibutuhkan mesin penetas untuk mengatur kelembapan dalam ruang. Tanpa air, kemungkinan kegagalan menjadi lebih besar. Air memang berhubungan erat dengan daya tetas telur. Oleh karena itu pada saat memasuki periode kritis, air harus selalu tersedia secara maksimal. Karena pada saat periode kritis ruangan sudah tidak di buka lagi sehingga air perlu dipersiapkan ketika akan memasuki periode kritis.

3. Operator

Operator adalah orang atau petugas yang melaksanakan atau melayani tugas selama proses penetasan berlangsung. Operator haruslah orang yang terampil, telaten, dan sabar. Seorang operator perlu untuk membuat catatan-catatan selama proses penetasan berlangsung. Hal ini berguna untuk perbandingan setiap dilakukan penetasan dan sebagai bahan perbandingan pada pelaksanaan penetasan selanjutnya. Beberapa hal yang harus dikerjakan selama proses penetasan berlangsung antara lain : pengaturan suhu, pengaturan kelembaban, pengaturan ventilasi, pemutaran telur, peneropongan telur, dan pengamatan periode kritis.*(SPt)

Anda dapat mengcopy artikel ini dengan menyebutkan sumber : www.sentralternak.com

2 Comments

  1. apakah pada mesin penetas telur itik/bebek perlu adanya hygrometer, sehingga di dalam ruang incubator kelembabannya terjaga

    Memang perlu adanya hygrometer dalam ruangan mesin tetas untuk mengetahui tingkat kelembabannya (bukan menjaga kelembaban). Berdasarkan pengalaman, kalau Bapak menggunakan mesin tetas kami maka pengisian bak air sebesar 2/3 dari volume bak maka kelembaban sudah terpenuhi dan air perlu ditambah minimal 3 hari sekali (jumlah air berkurang karena mengalami penguapan). trims

  2. kalau untuk meningkatkan kelembaban gimana?
    terus jarak dari bohlam ke telur itu berapa idealnya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *