Kiat Menghindari Penipuan Online dan Offline

Adalah modus lama yang kadang-kadang kambuh dan sekarang merambah juga di bidang jual beli online komoditas peternakan. Kami sendiri juga pernah menjadi korban penipuan mulai dari nama usaha dipakai modal menipu, alamat usaha dipakai modal menipu bahkan surat dokumen pengiriman kiriman luar pulau juga pernah dipakai untuk menipu. Kami sendiri sebenarnya merasa kasihan kepada si penipu dan yang kena tipu. Si penipu mencari nafkah untuk dirinya bahkan keluarganya dari hasil menipu sedang yang di tipu modalnya habis kena tipu padahal uang yang ditipu itu telah dikumpulkannya sekian waktu lamanya untuk memulai usaha dan begitu terkumpul malah kena tipu.

Modus penipuan itu menimpa pemain lama dan pemain baru didunia per-online-an. Sebenarnya bagi yang sudah berpengalaman sangatlah mudah mengidentifikasi gerak-gerik pelaku penipuan di dunia maya, namun bagi seorang pemula memang tidak mudah membedakan antara modus penipuan dengan yang sebenarnya. Memang dibutuhkan pengalaman cara mengenalinya apakah ini modus penipuan ataukah tidak. Hal inilah yang menggerakkan kami untuk berbagi informasi seputar masalah penipuan ini.

Penipuan bisa terjadi secara offline, apa maksudnya? Mudahnya yakni anda memesan barang tidak sesuai spesifikasi dan anda tidak kuasa mengembalikan barang tersebut. Kalau penipuan online mungkin kita sudah paham yang intinya kita sudah mentransfer sejumlah uang tapi barang tidak kunjung terkirim juga. Penipuan online ini lebih sadis, bagaimana tidak sadis? Sang korban sudah tidak dikirimi barang nya, malah di kirimi resi pengiriman barang bodong. Sang korban ada yang sempat ke stasiun/terminal/bandara menunggu barang yang katanya sudah dikirim. Dan yang lebih miris lagi nomer sang korban malah di blokir oleh sang pelaku penipuan. Menyakitkan sekali dan sungguh kejam

Mungkin beberapa tips berikut bisa sebagai acuan untuk mengidentifikasi sang penjual itu beneran apa penipu :

  1. Cermati harga yang di tawarkan, kalo harga yang ditawarkan murahnya kelewatan dapat dipastikan itu penipuan, contoh ada yang jual DOE (entok) harga 6500-7500/ekor. Bisa diartikan juga bentuk penipuannya barangnya oplosan misal pada kasus DOC Joper, maka DOC nya akan di campuri dengan DOC red joper atau malah DOC pejantan.
  2. Cermati bahasa iklan yang di pakai, kadang penipu itu kelihatan sekali malasnya. Inginnya cepat dapat uang dengan ‘modal’ minim. Copas iklan orang lain kemudian di edit harganya biar agak beda sedikit. Kadang yang lucu copas nya kebangetan, copas 95%, yang 5% hanya edit no telpon, no rekening dan alamat usaha.
  3. Teliti identitas lengkapnya, pastikan identitas KTP/SIM/KK sama dengan identitas pemilik rekening. Tidak cukup disini, pastikan ketika mengecek identitas itu font yang digunakan juga font resmi kartu identitas yang berlaku.
  4. Gunakan video call, jika kita masih ada ke raguan menetapkan dia sebagai penipu cobalah ajak video call, jika dia tidak mau angkat berarti ada indikasi penjual tersebut penipu.
  5. Jika video call belum berani, coba suruh untuk serlok (share lokasi) untuk lebih memastikan dia penipu atau tidak.

Usaha pencegahan terhadap aksi penipuan :

  1. Jangan mudah tergiur harga produk yang murah
  2. Jangan tergiur dengan melimpahnya stock dalam waktu dekat terutama untuk pembelian bibit ternak. Pemesanan bibit ternak biasanya system indent beberapa minggu sebelumnya.
  3. Membeli bibit ternak pada toko offline atau online terdekat dulu (reseller atau toko pakan ternak yang satu wilayah)
  4. Hindari perintah transfer yang sifatnya setengah mengejar-ngejar untuk segera mentransfer DP dll.
  5. Cek status usaha pada dinas peternakan di kota penipu. Misalkan usaha kami Sentralternak Malang dengan pemilik bpk Agus Harianto, maka anda bisa mengeceknya pada dinas peternakan kota Malang.
  6. Cek bank yang digunakan, menurut kami pastikan salah satu bank yang dipakai BCA (bukan promosi), kenapa BCA? BCA lebih bersahabat dalam menangani kasus penipuan. Itu pengalaman kami sendiri (buka kartu dikit).

Langkah yang diambil ketika kena tipu :

  1. Laporkan kasus penipuan ke bank yang dipakai penipu
  2. Tulis kronologi kejadian penipuan
  3. Lampirkan bukti transfer, jangan sampai hilang struk/bukti transfer
  4. Buat surat penutupan akun rekening penipu dengan dasar penipuan yang anda alami
  5. Tunggu hasil.

Mungkin itu sedikit yang bisa kami sampaikan dalam kasus tipu menipu online. Kami berharap dengan yang sedikit ini bisa menghindarkan kita dari penipuan offline dan online. Semoga kita dijauhkan dari perbuatan orang yang bisa merugikan diri nya sendiri dan orang lain. Tetap waspada, karena kejahatan mengintai di mana-mana. Waspadalah …waspadalah…dan waspadalah.

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan forward tulisan ini ke linimasa anda atau sahabat terkasih anda dengan menyebutkan sumbernya www.sentralternak.com.