Akhir-akhir ini peternak disibukkan dengan perang opini atau perang sosmed. Peternak seolah-olah menjadi bahan sapi perahan, sebagai obyek yang di permainkan, sebagai partner yang selalu dirugikan dan lain sebagainya. Keluhan demi keluhan di lontarkan di medsos dan yang lainnya yang pada akhirnya hanya menambah beban derita dan tidak pernah mengatasi masalah. Masalah semakin berat, rumit dan pada akhirnya kekecewaan dalam usaha timbul dan pada akhirnya tutup usaha alias bangkrut. Tentu hal ini tidak kita inginkan, karena dari setiap kita terkhusus para peternak sangat mendambakan kesuksesan atau keberhasilan usaha.
Siapa yang tak ingin sukses? Setiap kita, apapun profesi kita, apapun jabatan kita, apapun usaha kita, akan menginginkan kesuksesan, baik kesuksesan dunia ataupun kesuksesan akherat. Kesuksesan akan bisa diraih dengan mengerjakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh kemudian menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah. Karena hanya Dia yang mengetahui keadaan kita di masa yang akan datang dan yang sudah mengatur jatah rezeki kita. Kita hanya menempuh cara berusaha dan kita tidak tahu letak usaha mana yang akan memberikan kesuksesan.
Salah satu cara menempuh kesuksesan adalah dengan bekerja keras yang ter ukur, ter program, dan ter manage dengan bagus. Bekerja keras adalah kegiatan yang di kerjakan secara bersungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan atau memperhatikan kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang di lakukan. Maka Menjadi peternak yang tangguh, tahan banting, berwawasan adalah mutlak di tempuh untuk menuju sukses. Berikut beberapa tips menjadi peternak yang tangguh dan sukses :
Niat Ikhlas
Menyadari bahwa usahanya bernilai ibadah, apalagi usaha nya untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya. Dengan berusaha juga menghindarkan seseorang dari ketergantungan pada orang lain alias meminta belas kasihan orang lain. Niat yang ikhlas juga nantinya mengarahkan seseorang kepada tujuan yang benar yaitu mencari rezeki yang halal sehingga terhindar dari cara-cara yang di larang oleh agama. Dan niat yang ikhlas juga nanti akan berdampak pada hasil akhir usahanya dengan legowo, apalagi usaha beternak adalah usaha yang berhubungan dengan nyawa. Maka menghadirkan niat awal dengan ikhlas mesti diambil baik oleh peternak baru maupun peternak lama.
Tidak Gampang Menyerah
Calon peternak tangguh dan sukses tidak gampang menyerah. Geluti atau pelajari sampai detail satu bidang usaha ternak sampai benar-benar tidak ada jalan keluar. Tidak sebentar-bentar berganti usaha padahal usaha yang di jalankan belum menempuh jalan maksimal. Jika usaha kali pertama gagal maka tidak ada kata putus asa, coba dan mencoba lagi sampai bisa berkesimpulan memang harus berganti usaha. Banyak kejadian sukses itu datang belakangan setelah belajar dari pengalaman (kegagalan). Jadi bisa di tarik kesimpulan bahwa sukses tidak datang dengan mudah, tapi melalui tahapan-tahapan kegagalan. Ingatlah bahwa seorang penemu itu tidak menemukan sesuatu dengan sekali percobaan, tapi dengan melewati puluhan bahkan ratusan kali percobaan.
Tidak Gampang Mengeluh
Perbedaan calon peternak sukses dengan peternak abal-abal/ musiman adalah sifat gampang mengeluh. Padahal kalau ia sadar bisa jadi kegagalan usaha yang kali ini adalah bagian terakhir yang membukakan pintu kesuksesan usaha berikutnya. Bagaimana tidak, ia sudah belajar dari pengalaman ‘kegagalan’ usaha yang pertama, ke dua, dan bisa jadi yang ke tiga. Itu artinya ia sudah mengetahui titik-titik kendala usaha nya dan sudah tau cara mengatasinya. Mengeluh masalah harga bibit mahal, mengeluh masalah harga pakan mahal, mengeluh harga panenan turun, mengeluh panenan tidak laku, dan keluhan-keluhan lainnya. Padahal sejatinya dari keluhan-keluhan tersebut akan memunculkan daya kreatifitas peternak. Sebagai contoh harga pakan mahal, maka peternak mencari pakan alternatif dan sangat bisa jadi pakan alternatif yang di temuhan lebih baik kualitasnya dan harganya pun lebih murah. Mengeluh hanya megantarkan peternak pada pintu menyerah, tertutupnya daya kreasi dan tutup usahanya.
Bersungguh-sungguh
Tidak menyia-nyiakan kesempatan, melakukan segala aktivitas dengan sungguh-sungguh untuk mendapat hasil yang maksimal. Tidak peduli pujian atau celaan yang datang. Meskipun usahanya sekedar hobi maka dia bertekad dari hobipun akan menghasilkan pendapatan. Akan terasa berbeda ketika menjalankan usaha dengan sungguh-sungguh atau dengan main-main. Bersungguh-sungguh pada intinya mengerahkan tenaga, pikiran dan waktu untuk menuju keberhasilan. Perlu di pegang prinsip bahwa “Hasil akan sebanding dengan usaha yang dilakukan, dan hasil tidak akan mengkhianati usaha”.
Memanfaatkan Waktu
Seorang calon peternak sukses harus mampu memanfaatkan waktu dengan baik. Begitu ada kesempatan maka akan meng upgrade dirinya. Begitu ada kesempatan dan peluang selalu berusaha meningkatkan kemampuan dirinya baik dengan cara belajar otodidak dari buku-buku serial peternakan, media internet, surat kabar, majalah, kunjungan langsung, mengikuti pelatihan-pelatihan dan sebagainya. Tidak suka buang-buang waktu dan harus anti pati dengan hal tersebut. Saat jagongan, ngopi bareng, kopdar, ronda siskamling, nyantai atau bermain pun memanfaatkan nya untuk diskusi usaha yang sedang di jalankan.
Rajin dan Disiplin
Yang membedakan peternak tangguh dan sukses dengan yang lain bahwasannya peternak tangguh itu ulet, tekun, rajin dan disiplin. Selalu punya cara untuk menyelesaikan masalah beternaknya dan disiplin dalam menjalankan usaha beternaknya. Tidak bosan dan jenuh dengan rutinitas-rutinitas harian dan selalu mencari cara untuk mengatasi kebosanan dan kejenuhan tersebut. Disiplin dalam menjalankan aktifitas-aktifitas harian. Jika dua hal tersebut bisa dihadirkan secara bersamaan maka setidaknya usaha mencapai keberhasilan terbuka lebar.
Punya Sifat Loyal (Setia)
Maksudnya bagaimana ? Seorang peternak mesti setia pada siapa yang kali pertama menunjukkan jalan beternak. Seorang peternak mesti setia pada pengepul yang selama ini mengambil panenan ayamnya. Dan seorang peternak mesti setia dengan segala kondisi setelah mengumpulkan banyak pertimbangan. Banyak peternak yang mengalami kerugian akibat tidak punya sifat setia. Kok bisa? Bagaimana tidak, selama ini sudah mendapat suplay doc berkualitas tapi dengan tawaran harga baru yang hanya selisih tak seberapa membuat peternak sudah pindah suplayer doc. Sudah mempunyai pengepul tetap yang setia dengan harga umum/pasaran, akan tetapi hanya beda beberapa rupiah juga pindah ke pengepul lain yang ternyata hanya ambil panenan musiman saja. Apa akibatnya? Curhat di medsos bahwa ada suplayer doc nakal (oplosan, barang kw, inepan, dll), harga panenan terjun bebas, panenan ndak laku, dan lain sebagainya. Padahal masalah itu bermula dari ulah peternak sendiri yang kurang setia dengan mitranya selama ini.
Mewariskan Usaha
Mungkin kedengarannya agak aneh, tp itulah kebanyakan yang terjadi di lapangan. Ibarat pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Yang pernah mengenyam pendidikan SNAKMA atau bahkan masuk di perguruan tinggi jurusan peternakan pasti tak heran kalau mahasiswa nya kebanyakan anak nya peternak. Dan lebih aneh bin ajaib lagi ada sebagian usaha orang tuanya yang sekarang dijalankan adalah meneruskan usaha kakeknya dulu. Maka ini dibilang usaha sukses, yang bisa di wariskan ke anak cucu. Generasi penerus yaitu anak dan cucu tidak perlu babat alas untuk memulai usaha, hanya tinggal mempelajari manajemen yang ada. Jika ada manajemen yang baik dipertahankan, dan jika ada manajemen yang tidak pas tinggal menggantinya.
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan forward tulisan ini ke linimasa anda atau sahabat terkasih anda dengan menyebutkan sumbernya www.sentralternak.com