Pakan Alternatif Ayam Kampung

Kontribusi pakan dalam keberhasilan usaha pemeliharaan ayam sebesar 30%, namun jika tidak bisa di manage dengan baik maka tidak menutup kemungkinan usaha yang kita jalankan akan gulung tikar alias bangkrut. Apalagi untuk saat ini harga pakan pabrikan mengalami kenaikan, begitu juga bahan pakan seperti jagung, dedak dan yang lainnya. Maka salah satu trobosan yang bisa di cari adalah bagaimana menciptakan, menemukan, meramu (ransum) untuk mendapatkan pakan dengan harga murah sehingga usaha kita tetap bisa bertahan.

Pakan murah tidak selalu identik dengan pakan murahan, nol gizi, atau sekedarnya. Akan tetapi terobosan pakan alternatif tetap memperhatikan kandungan nutrisinya, aspek keamanan serta tidak membahayakan bagi ternak itu sendiri. Contohnya kita memberikan pakan ayam yang sudah basi/berlendir, pakan yang sudah berjamur, atau pakan yang mengandung toksin. Perlu juga di catat, bahwa pakan alternatif ini sebaiknya diberikan setidaknya usia minimal satu (1) bulan. Dan juga pakan alternatif ini bersifat pakan tambahan (pakan subtitusi), bukan pakan utama. Berikut kami sajikan beberapa pakan alternatif berdasar pengetahuan dan pengalaman kami di lapangan :

1.Limbah Warung
Limbah warung adalah salah satu pakan alternatif bagi peternak ayam kampong yang murah serta mudah di dapat apalagi kalau lokasi peternakan tidak jauh dari deretan warung, tempat wisata, boarding school semisal daerah kampus, perkantoran, pabrik, rumah sakit dan lain-lain. Cara memperoleh nya juga sangat simpel, cukup bermodal titip pesan ke pemilik warung untuk menyimpan limbah warungnya nanti tiap jam berapa akan diambil setiap harinya. Sang pemilik warung juga merasa terbantu akan limbah warungnya, karena terkadang petugas pemungut sampat tidak tiap hari mengambil sampahnya. Lebih-lebih kalau peternak setiap kali panen ayam juga berbagi ayam 1-2 ekor kepada pemilik warung. Anda untung dan pemilik warung juga senang. Meski limbah yang paling dominan adalah nasi dan sayur, tapi setidaknya tetap bisa menjadi pakan tambahan bagi ternak kita.

2. Limbah Catering
Kami sendiri pernah terjun langsung menjadi pemungut makanan sisa catering di salah satu gedung resepsi ternama di Malang. Untuk mengambilnya memang butuh pengorbanan waktu dan tenaga sedikit karena mengambilnya mesti sehabis acara resepsi selesai yaitu malam hari meskipun ada juga resepsi yang di adakan di siang hari. Khusus acara yang di adakan di gedung-gedung pengambilannya tidak bisa ditunda karena kalau menunggu besok paginya bisa jadi sudah diambil truck sampah atau diambil peternak lain yang ‘seprofesi’. Jangan tanya kualitas makanan sisa resepsi di gedung mewah, kalau tidak malu membahasakannya “mungkin masih sangat layak kita makan”. Potongan sisa daging, kornet, sosis, sayur, bakso, dan seabrek jenis lainnya sangat-sangat mudah kita temukan. Berbeda dengan limbah warung, yang dominan sisa adalah nasi dan sayur saja.

3. Limbah Acara Hajatan atau Walimahan
Mungkin limbah yang satu ini jarang di dapat karena memang acaranya mungkin jarang. Ya, acara hajatan walimahan seperti nikah, khitanan, dll memang tidak tiap hari ada, tidak tiap minggu ada, dan atau tiap bulan juga belum ada. Tapi setidaknya jika ada acara walimahan tersebut di laksanakan oleh tetangga, kerabat, teman kita bisa memanfaatkan limbah acara tersebut berupa sisa-sisa makanan. Daripada dibuang begitu saja, lebih baik kita manfaatkan. Kita cukup pesan ke bagian yang bantu-bantu acara seperti tukang cuci piring atau langsung ke shohibul hajat untuk mengambil limbah tersebut. Sangat mungkin untuk diizinkan boleh mengambilnya kecuali yang punya hajatan juga sama-sama berprofesi sebagai peternak.

4. Limbah Pasar
Mungkin limbah pasar ini lebih cocok untuk pakan alternatif bagi peternak itik, enthok dan angsa. Tapi ada di antara peternak ayam joper yang kami ketahui memanfaatkan limbah pasar sebagai pakan ayamnya. Limbah pasar yang kami amati bisa sebagai tambahan pakan alternatif antara lain : kulit kelapa parut, kepala ikan, bulu ayam dan itik (dikeringkan sebagai tepung bulu), kulit kecambah, dan berbagai macam sayuran. Catatan khusus untuk limbah sayur sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu, atau direndam dalam air mendidih agar lembek.

5. Limbah Pabrik Roti
Kami dulu juga sempat menggunakan pakan ayam dari roti sortiran atau roti bs (bahasa pasaran). Yang perlu diperhatikan adalah perbedaan antara roti bs dengan roti reject (balen=jawa). Kalau roti bs masih sangat layak untuk di berikan kepada ternak akan tetapi roti balen sebaiknya jangan diberikan karena roti balen kebanyakan adalah roti yang sudah habis masa kadaluwarsanya atau bahkan roti tersebut sudah mulai berjamur. Roti balen boleh juga bisa diberikan dengan dipanaskan terlebih dulu (terik matahari atau mesin oven) agar jamur-jamur nya mati. Mendapatkan nya pun mudah, anda hanya perlu mencari penjual roti yang menyuplai ke warung-warung atau swalayan.

Mudah-mudahan tulisan yang sedikit ini bisa menjadi referensi yang bermanfaat. Agar bisa lebih bermanfaat lagi bagi perkembangan usaha ternak di Indonesia, mohon budi baik para sahabat pembaca untuk menshare artikel ini kepada sahabat-sahabat lainnya jika artikel ini bermanfaat. Mari kita jadikan Internet sehat, bermanfaat dan meraih kesuksesan bersama.

Silahkan mencopy, menyebarkan atau mencetak isi artikel ini dengan tetap menyebutkan sumber nya www.sentralternak.com semoga bermanfaat. aamiin