Peluang yang Tersisa dari Momentum ‘Iedul Adha

www.sentralternak.com, Tak terasa ‘Iedul Adha sudah berlalu dan syukur alhamdulillah perayaan hari besar umat Islam ke dua kali ini berlangsung serentak di seluruh dunia meskipun ada satu-dua aliran nyleneh yang melaksanakannya pada hari yang lain. Takbir, tahmid, dan tasbih terdengar di mana-mana sebagai wujud pengagungan kepada Allah swt, tuhan semesta alam.

Luapan kegembiraan terpancar karena kita dipertemukan dengan saat-saat di mana dibukakannya pintu amal shalih seorang hamba kepada pencipta-Nya. Di antara amal shalih yang besar pahalanya di bulan ini adalah ibadah haji dan ibadah menyembelih ternak kurban. Haji bagi siapa saja yang mampu berangkat ke tanah suci dan syariat berkurban bagi siapa saja yang mampu melaksanakannya.

Ada satu pengalaman yang ingin kami sampaikan dan mungkin bermanfaat bagi pembaca sekalian berkaitan dengan momentum ini yaitu sebuah peluang usaha yang hampir dari semua orang tidak memperhatikannya dan menangkapnya sebagai peluang usaha baru. Peluang tersebut adalah membeli ternak kurban sisa yang tidak laku terjual pada saat ‘Iedul Adha. Sekali lagi kami sampaikan bahwa peluang ini hanya sedikit yang memperhatikan sehingga terbuka peluang besar bagi siapa saja yang akan terjun pada usaha ini.

Mengapa memilih usaha ini? Berikut di antara alasannya :
1) Moment ini adalah momentum tahunan sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya
Kesempatan yang jarang datangnya dalam waktu yang lama membuat banyak orang lalai akan kesempatan emas ini. Apalagi pada saat itu banyak orang yang tersibukkan dengan acara pemotongan ternak kurban dan acara pembagian daging kurban sebagai wujud rasa sosial kemasyarakatan. Orang tidak akan sempat lagi memikirkan kesempatan ini dan kalaupun ada sangat sedikit sekali. Apalagi kalau sudah makan daging kurban dan tekanan darah naik, maka tidak ada pilihan kecuali ingin istirahat yang banyak alias tidur.

2) Ternak tersebut merupakan ternak pilihan
Kita ketahui bersama bahwa sebagian besar penjual ternak kurban adalah warga pendatang yang berasal dari luar kota. Ternak yang di bawa mereka pastilah ternak yang sudah pilihan karena kalau mereka membawa ternak yang sakit jelas tidak laku dan akan menyulitkan manajemen pasca penjualan berakhir. Pembeli tentunya sudah bisa membedakan mana ternak sakit dan mana ternak yang sehat. Sehingga tidak ada pilihan bagi penjual kecuali hanya membawa ternak yang sehat saja untuk dijual.

3) Harga ternak jauh lebih murah
Mungkinkah ternak sisa dijual mahal? Sangat tidak mungkin karena moment telah lewat, jumlah permintaan sudah menurun dan membutuhkan biaya lagi untuk membawa pulang kembali ternak. Apalagi ditambah dengan nilai keuntungan yang diperoleh penjual sudah melebihi dari omzet penjualan, maka tak ada pilihan bagi penjual kecuali menjual murah ternak tersebut. Anda boleh percaya atau tidak bahwa selisih yang ditawarkan oleh penjual untuk ternak sisa bisa sampai 30% dari harga penjualan ketika hari kurban. Apalagi kalau ternak sisa tersebut kita borong semua tentu lebih murah lagi harganya.

4) Tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan
Apabila anda membeli ternak sisa yang tidak laku terjual maka anda akan mendapat keuntungan lain yaitu tidak mengeluarkan biaya tambahan untuk transportasi karena anda tidak perlu pergi ke luar kota atau tempat lain untuk mendapatkan ternak tersebut. Anda tinggal mengunjungi stan penjualan ternak kurban tersebut pada hari H+1 atau +2 dan menawar ternak yang masih tersisa. Anda juga bisa mengajukan negosiasi bahwa ternak yang akan dibeli di antar sampai rumah.

5) Ternak belum berganti giginya (poel)
Ternak sisa yang tidak laku terjual biasanya ukurannya masih kecil (umurnya masih kurang dari yang disyariatkan) dan juga belum poel. Tak jarang juga ternak yang tersisa adalah ternak besar yang mungkin pada saat itu mengalami sakit seperti sakit mata, kaki pincang, ternak terserang scabies, atau patah salah satu tanduknya sehingga tidak dipilih oleh konsumen. Untuk diketahui bahwa membeli ternak belum poel adalah kesempatan emas karena laju pertumbuhan ternak tersebut masih tergolong cepat untuk tujuan penggemukan.

6) Harga ternak bibit akan naik dalam jangka waktu satu bulan kedepan
Peternak yang ternaknya laku terjual akan mengosongkan kandangnya untuk beberapa saat karena ingin istirahat sejenak dan juga ingin menikmati suasana ‘Iedul Adha. Di samping itu juga untuk memberi waktu istirahat kandang untuk tujuan penyucihamaan kandang. Sehingga pada saat itu peternak akan menahan untuk membeli kambing untuk mengisi kandangnya kembali. Hukum pasar akan memberlakukan kenaikan harga untuk ternak bibit/bakalan karena banyaknya permintaan dan jumlah barang yang tersedia sedikit. Dan malah sebaliknya, harga kambing yang berukuran besar akan mulai turun karena jumlah permintaan yang menurun.

Hal lain yang menunjang peluang usaha ini adalah kesempatan ini bertepatan dengan musim penghujan sehingga ketersediaan pakan juga melimpah. Peternak tidak akan dipusingkan lagi dengan masalah pakan. Sehingga bak ibarat pepatah jawa “tumbu ketemu tutup”, sudah padulah peluang usaha ini. Bagaimana tidak, dengan modal harga ternak yang murah serta mencari pakan juga mudah.

Sehingga tidak ada salahnya kalau anda menangkap peluang ini sebagaimana kami dan mari kita merasakan hasilnya bersama. Untuk kesempatan kali ini mungkin sudah lewat, tapi di tahun-tahun mendatang mungkin menjadi kesempatan anda yang ingin mencoba usaha ini. Anda juga mempunyai kesempatan lebih awal dan bisa mempersiapkan diri lebih baik untuk menangkap peluang ini. Sekali lagi, kesempatan tidak datang dua kali oleh karena itu mari kita manfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya. Semoga bermanfaat.*(SPt)

Silahkan mengcopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com

3 Comments

  1. ok.. terimakasih informasinya.. masuk di hati n di akal juga.. kita cuma beli domba bakalan aja.. di jual 1 bulan kemudian..

  2. Ok …. Thanks informasinya mudah-mudahan idul adha tahun 2009 saya akan coba,
    Tapi kalau sudah beli beberapa bulan kemudian di jualnya ke mana yaa?

    Domba selalu dibutuhkan setiap harinya pak. Warung sate dan gule, jasa catering makanan, layanan aqiqah, orang hajatan, jagal dan terakhir pasar hewan bisa sebagai alternatif untuk tempat menjualnya. trims

  3. Salam.
    Kami keluarga besar yang memiliki ternak sapi bali dalam jumlah besar walau diternakan secara tradisional.
    Kami berada di Pulau Timor tepatnya Kecamatan Amfoang Barat Laut di Kabupaten Kupang-NTT yang sudah terkenal dari dulu sebagai penghasil ternak sapi Bali.
    Tolong info pengusaha sapi yang dapat bekerjasama membeli sapi kami.
    Terima Kasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *