Segala sesuatu yang tepat sasaran baik waktu, tempat, anggaran, penerima bantuan akan memberikan dampak yang baik. Sebaliknya segala sesuatu yang asal-asalan, serampangan, yang penting dana tersalurkan, bisa membuat laporan tahunan, bisa membuat laporan pertanggungjawaban, dan insentif keluar akan membuat tatanan menjadi kacau balau dan kurang memberikan manfaat. Terjadinya ketimpangan, kecemburuan sosial, penyalahgunaan anggaran, saling curiga akan menyertainya jika sesuatu dikerjakan asal-asalan. Dan tentunya ini tidak kita harapkan untuk menjaga stabilitas di masyarakat.
Proyek bantuan terutama dari pemerintah untuk sektor peternakan selama ini sudah turun dan berjalan, namun dalam pantauan kami masalah pelaksanaannya yang belum tertata dengan baik. Waktu pelaksanaan yang tidak tepat dan kadang masih ditunggangi oleh kepentingan politik. Tempat penyaluran yang kurang tepat karena pertimbangannya hanya lokasi-lokasi yang mudah di jangkau dan minim resiko. Rancangan anggaran dengan program kerja yang hanya berorientasi sekedar menyalurkan anggaran sehingga bisa membuat laporan tahunan. Dan masalah penerima bantuan yang selama ini kurang tepat seperti mengutamakan kerabat panitia penyaluran, satu organisasi kemasyarakatan tertentu, satu tempat asal atau lainnya.
Dari permasalahan-permasalahn di atas, maka perlu kiranya masukan-masukan positif membangun yang akan membuat nilai manfaat lebih luas untuk proyek-proyek bantuan sehingga lebih tepat dan produktif. Berikut ini kami sampaikan beberapa program bantuan sebagai alternatif pelaksanaan proyek waktu-waktu yang akan datang agar lebih efektif, efisien serta tepat sasaran. Semoga bisa tersampaikan kepada pemegang kebijakan.
Program kredit sapi karena kasus PMK
Akhir-akhir ini sektor peternakan dihebohkan dengan kasus penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di berbagai wilayah. Bukan kapasitas kami untuk menguraikan penyebab, penanganan dan pencegahan akan penyakit ini. Akan tetapi kami hanya menyoroti dampak yang di timbulkan bagi masyarakat peternak. Kerugian materi yang begitu besar membuat peternak terguncang mentalnya mengingat ternak yang terkena wabah PMK adalah tabungan (rojokoyo) bagi masyarakat peternak. Mungkin setelah kasus PMK berstatus bisa di kendalikan, pemberian bantuan program kredit ternak bakalan sapi, kerbau, kambing bisa digulirkan oleh pemerintah sebagai usaha membantu masyarakat peternak untuk bangkit kembali sehingga roda perekonomian sektor peternakan ternak ruminansia besar kembali berputar.
Program Distribusi Bibit Ternak Unggas
Beberapa tahun yang lalu ada proyek-proyek bantuan dari pemerintah berupa pendistribusian bibit ayam ke masyarakat. Waktu pelaksanaan yang seakan-akan tiba-tiba memunculkan banyak akibat di lapangan. Diantaranya terjadinya kelangkaan bibit di lapangan, praktek manipulasi bibit, dan membudlaknya panenan. Mestinya hal itu tidak perlu terjadi kalau hal tersebut di tata dengan baik dan di koordinasikan dengan pihak-pihak yang kompeten. Alangkah baiknya jika proyek bantuan ternak berupa bibit ternak unggas kepada masyarakat peternak digulirkan saat bibit ternak lokal over stock dilapangan. Dengan begitu stock dan harga bibit unggas lokal akan tetap bisa stabil. Disamping itu juga paling tidak pemerintah juga telah membantu serta menyokong para penetas-penetas bibit lokal yang memproduksi bibit selama ini agar tidak sampai merugi apalagi gulung tikar.
Program Pendampingan Usaha
Perlu di galakkan kembali program-program sarjana masuk desa, sarjana kembali ke desa, sarjana membangun desa dan program serupa lainnya. Kami yakin, jika pihak pemerintah bekerjas sama dengan dunia kampus, atau menunjuk LSM tertentu untuk pelaksanaan program ini akan memberikan dampak yang luar biasa. Ibarat pepatah, jika program-program bantuan selama ini diibaratkan sebagai ikan nya, maka tenaga-tenaga pendampingan ini ibarat kail nya. Ikan bisa segera habis untuk di konsumsi, akan tetapi kail akan tetap ada selama tidak rusak atau hilang. Maka mempertimbangkan kembali bantuan tunai untuk di ganti dengan program pendampingan usaha menurut kami akan lebih tepat meskipun pada prakteknya pemerintah tetap memberikan bantuan tunai melalui tenaga pendamping. Semakin pendek rantai penyaluran bantuan program, maka akan semakin memperkecil resiko penyalahgunaan dana bantuan. Dan ini akan sangat selaras dengan usaha pemerintah untuk merevolusi mental masyarakat.
Program Pabrik Pakan Ternak Mini
Seperti di ketahui bahwasannya pakan adalah salah satu beban pokok terbesar pada usaha ternak. Produsen-produsen pakan kebanyakan dikelola oleh pihak swasta dan sepertinya belum ada pengawasan dari pemerintah terkait harga. Harga pakan yang tinggi membuat peternak menjerit dan tak sedikit yang gulung tikar karena ketidaksesuaian antara hasil produksi dengan biaya produksi (pakan). Mungkin dengan keberadaan pabrik-pabrik pakan mini setidaknya bisa membantu peternak untuk bisa bertahan. Pemerintah sudah banyak mempunyai laboratorium pakan, punya banyak tenaga nutrisionist, dan punya tempat untuk mengaplikasikan program ini. Maka menurut hemat kami, tidak lah sulit untuk mengaplikasikannya kecuali ada pertimbangan-pertimbangan lain. Pabrik pakan mini tidak sebatas menjual pakan jadi, akan tetapi bisa juga sebagai penyedia jasa pencampuran pakan dan ransum serta sebagai tempat berkonsultasi para peternak tentang masalah pakan.
Program Sensus Ternak
Progam ini sebenarnya sudah ada sejak lama, akan tetapi sepanjang pengamatan kami kurang berjalan dengan baik. Pasalnya kemungkinan alokasi dana dan tenaga sensus yang belum memadai. Dulu sewaktu mengikuti KKN di wilayah kab. Malang, pernah mendapat tugas dari dinas terkait untuk melakukan sensus ternak. Para peternak yang kami datangi rata-rata menduga dan berharap bantuan ternak akan turun. Dari data sensus ternak jika terolah dengan baik, maka program penyaluran bantuan yang tepat sasaran akan lebih mudah. Tidak akan mungkin terjadi program yang tidak tepat sasaran dan sebagainya. Oleh karena nya menurut hemat kami, program ini bisa dioptimalkan kembali sebagai bentuk keseriusan program dan sebagai basic data untuk membaca trend populasi ternak ditahun-tahun yang akan datang.
Disamping hal-hal di atas, mungkin masih banyak terobosan atau saran-saran lain yang lebih efektif dan bermanfaat. Silahkan ditambahkan atau disampaikan langsung ke instansi-instansi selaku pemberi bantuan program melalui saluran-salurang hubung yang sudah ada. Semoga bermanfaat*(S.Pt)